WHAT IS PROSTATE CANCER?

Prostate cancer is the cancer of the prostate gland. The prostate is a walnut-sized gland in between the bladder and the urethra that produces the fluid that nourishes and transports sperm. Prostate cancer is the second most common cancer among men in Singapore.

GEJALA KANKER PROSTAT

Kanker prostat stadium awal hanya menunjukkan sedikit gejala atau bahkan tidak ada gejala, karena kanker berkembang perlahan. Jika terdapat gejala, maka dapat mencakup kesulitan berkemih, sensasi terbakar saat berkemih, darah dalam urin, kehilangan nafsu makan dan/atau berat badan, dan nyeri punggung bagian bawah.

DIAGNOSIS KANKER PROSTAT

Laki-laki dengan hasil tes darah antigen spesifik prostat (PSA) dan/atau hasil pemeriksaan rektal secara digital yang abnormal dinilai memiliki risiko tinggi terserang kanker prostat. Namun, kanker prostat hanya dapat didagnosis lewat biopsi. Pemindaian Pencitraan Resonansi Magnetik (MRI) prostat biasanya dilakukan sebelum biopsi untuk memvisualisasikan area pada prostat yang diduga menjadi lokasi kanker prostat.

BIOPSI DIPANDU PENCITRAAN RESONANSI MAGNETIK (MRI) UNTUK PROSTAT

Meningkatnya tingkat antigen spesifik prostat (PSA) dapat diasosiasikan dengan berbagai alasan. Alasan tersebut mencakup infeksi dan pembesaran prostat, namun yang paling mengkhawatirkan adalah kanker prostat.
Dahulu, untuk mengeliminasi kemungkinan kanker prostat pada pasien dengan tingkat PSA yang tinggi, pasien harus menjalani biopsi prostat yang sistematis atau acak. Metode tersebut mencakup 12 biopsi yang diambil dari prostat secara acak. Dengan demikian, mungkin saja kanker tidak terdeteksi. Ketika biopsi dinyatakan negatif kanker, pasien harus menjalani biopsi acak lainnya jika tingkat PSA masih tinggi.
Pada tahun-tahun belakangan ini, kami telah menemukan bahwa MRI prostat dapat menawarkan pencerahan mengenai apakah tingkat PSA yang tinggi ini disebabkan oleh kanker. Dengan demikian, dengan menggunakan MRI dan gabungan USG, kami sekarang dapat melakukan biopsi prostat yang terarah. Hal ini membuahkan terobosan pada tingkat akurasi biopsi dan meniadakan kebutuhan untuk melakukannya berulang kali. Metode ini juga menurunkan risiko infeksi akibat biopsi yang berulang. Biopsi prostat yang terarah dapat dilakukan dengan sedasi atau bius lokal, dan pasien umumnya dapat pulang pada hari yang sama.
Di Urohealth Medical Clinic, kami menawarkan layanan Biopsi Prostat Dipandu MRI. Dr Tan Yung Khan, Direktur Medis dan Konsultan Senior Urologi Urohealth Medical Clinic memperkenalkan Biopsi Dipandu MRI untuk Prostat menggunakan Plaform UroNav di Asia.

BIOPSI TRANSPERINEAL ATAU TRANSREKTAL UNTUK PROSTAT

Karena prostat terletak tepat di depan rektum, secara tradisional, biopsi prostat biasanya dilakukan dengan memasukkan jarum biopsi lewat rektum ke arah prostat. Metode ini dikenal dengan Biopsi Prostat Transrektal. Sayangnya, rektum dipenuhi bakteri, dan penelitian telah menemukan bahwa risiko infeksi berat (sepsis) setelah biopsi prostat dapat mencapai 2% hingga 10%! Untuk memitigasi risiko infeksi, dokter telah mencoba berbagai cara, termasuk meresepkan lebih banyak jenis antibiotik atau antibiotik yang lebih kuat, atau menyesuaikan antibiotik dengan bakteri yang tumbuh dari swab di rektum. Namun, semua teknik ini tidak mampu mengeliminasi risiko spsis, dan antibiotik itu sendiri dapat menyebabkan komplikasi, seperti diare dan masalah pencernaan lainnya, reaksi alergi, dan meningkatkan resistensi antibiotik.
Pendekatan alternatifnya adalah Biopsi Transperineal. Pada teknik biopsi ini, jarum biopsi disisipkan melalui kulit ke belakang testis (disebut perineum), dan tidak melewati rektum. Karena kulit dapat dengan mudah dibersihkan dibandingkan dengan rektum, risiko sepsis setelah biopsi prostat transperineal mendekati nol, dengan data menunjukkan bahwa risiko sepsis mencapai kurang dari 0,1%. Nyatanya, di Eropa, teknik ini adalah teknik yang direkomendasikan untuk biopsi prostat (mengacu pada panduan praktik European Association of Urology) dibandingkan biopsi tradisional yang melewati rektum. Dr Tan Teck Wei, konsultan senior urologi di Urohealth Medical Clinic, memperkenalkan Biopsi Transperineal dengan anestesi lokal di wilayah Singapura. Dengan anestesia blok saraf lokal (terkadang ditambah sedasi ringan), seluruh proses biopsi dapat dilakukan di klinik, umumnya lewat dua lubang kecil di kulit perineum.

MENGAPA MEMILIH KAMI?

Dr Tan Yung Khan dan Dr Tan Teck Wei secara rutin sudah melangsungkan Biopsi Prostat Transperineal Dipandu MRI.
Dr Tan Yung Khan memperkenalkan Biopsi Dipandu MRI untuk Prostat menggunakan platform UroNav di Asia. Di rangkaian publikasi penelitiannya, ia menunjukkan bahwa di bawah pimpinannya, sudah terdapat peningkatan signifikan pada deteksi kanker prostat yang signifikan secara klinis. Dr Tan Yung Khan juga telah mendirikan Asia Pacific Centre of Excellence untuk biopsi dipandu UroNav, serta telah memandu diskusi dan kelas-kelas ahli untuk spesialis urologi di wilayah sekitar mengenai penggunaan sistem ini.
Dr Tan Yung Khan bersama robot Da Vinci
Dr Tan Teck Wei memperkenalkan teknik Biopsi Prostat Transperineal di Asia Tenggara, dan mempublikasikan laporan pertama mengenai Biopsi Prostat Transperineal dengan anestesi lokal pada klinik di wilayah sekitar. Pada rangkaian penelitiannya, tidak pernah ada kasus infeksi saluran kemih atu sepsis setelah biopsi tersebut. Teknik ini aman, efektif, dan nyaman.
Dr Tan Teck Wei with the Da Vinci robot
Dr Tan Teck Wei bersama robot Da Vinci

PENGOBATAN KANKER PROSTAT

Pengobatan akan bergantung pada stadium kanker, dan juga dipengaruhi seberapa agresif kanker tersebut. Kanker prostat dibagi berdasarkan apakah kanker masih terpusat di prostat atau telah menyebar ke organ lain atau bagian tubuh lain (metastasis).

KANKER PROSTAT LOKAL

PENGAMATAN AKTIF

Untuk kanker prostat lokal derajat rendah (misalnya, kanker yang tidak terlalu agresif), pengamatan aktif dapat menjadi sebuah opsi, karena rendahnya risiko pertumbuhan dan penyebaran kanker. Namun, pasien diharuskan untuk menemui spesialis urologi secara rutin untuk melakukan tes darah, pemeriksaan rektal, dan pemindaian MRI serta biopsi prostat secara berkala. Semua cara ini memungkinkan spesialis urologi untuk mendeteksi adanya perubahan pada kanker dan merekomendasikan pengobatan jika dan ketika dibutuhkan. Untuk pasien yang tidak bersedia mengikuti prosedur ini, alternatif lainnya meliputi pembedahan atau terapi radiasi.
Untuk kanker prostat lokal yang derajatnya lebih tinggi, pengobatan standarnya adalah pembedahan dan terapi radiasi. Sebuah jenis pengobatan terbaru, yang disebut focal therapy, telah menarik banyak pihak, namun masih butuh diselidiki lebih lanjut.

PEMBEDAHAN (PROSTATEKTOMI RADIKAL ROBOTIK)

Pembedahan meliputi pengangkatan prostat dan jaringan di sekitarnya secara menyeluruh. Metode ini juga meliputi pengangkatan nodus limfa di sekitarnya, terutama pada kanker derajat tinggi. Opsi bedah standar yang paling baik di masa sekarang adalah:

PROSTATEKTOMI RADIKAL ROBOTIK

  • Dibandingkan dengan bedah terbuka konvensional, Prostatektomi Radikal Robotik lebih tidak traumatis dan lebih minimal invasif. Menggunakan robot juga meningkatkan visualisasi, keterampilan, dan tingkat presisi ahli bedah dibandingkan dengan bedah terbuka atau laparoskopik, sekaligus memungkinkan keseluruhan operasi dilakukan lewat enam insisi kecil berukuran 1 cm.
  • Dua dari efek samping jangka panjang yang utama pada pembedahan adalah disfungsi ereksi (ketidakmampuan ereksi atau menjaga ereksi saat berhubungan seksual) dan inkontinensia urin (keluarnya urin secara tiba-tiba, membuat pasien harus menggunakan pembalut atau popok).
  • Prostatektomi Radikal Robotik Nerve-Sparing: Saraf yang membantu mengontrol ereksi berada di tiap sisi prostat. Pasien yang aktif secara seksual dan tidak memiliki kanker prostat yang menyebar atau agresif cocok menjalani Prostatektomi Radikal Robotik Nerve-Sparing. Dengan visualisasi dan presisi robot yang tinggi, saraf-saraf ini dapat dengan hati-hati dijauhkan dari prostat saat pembedahan berlangsung. Dengan prostatektomi nerve-sparing, hingga 50-75% pasien dapat mengalami ereksi yang cukup untuk berhubungan seksual setelah operasi.
  • Prostatektomi Radikal Robotik Retzius-Sparing: Metode ini adalah modifikasi dari prostatektomi radikal robotik konvensional yang menantang secara teknis, namun telah terbukti mempercepat kembalinya kontrol kemih setelah operasi. Area Retzius adalah bagian di belakang tulang pubis dan di depan kandung kemih dan prostat. Area ini terdiri dari ligamen yang kuat serta struktur yang mengikat dan menyokong prostat dan kandung kemih, yang krusial dalam menjaga kontrol kemih pada pria. Pada Prostatektomi Radikal Robotik, area Retzius akan dibedah, dan ligamen serta struktur tersebut akan dipotong untuk memberi akses pengangkatan prostat. Pada Prostatektomi Radikal Robotik Retzius-Sparing, prostat diakses dari belakang lewat insisi pada lapisan peritoneum di antara kandung kemih dan kolon (usus besar). Area Retzius tidak akan dibedah saat operasi. Dr Tan Teck Wei dan Dr Tan Yung Khan adalah dua dari ahli bedah di Asia yang dapat menawarkan teknik operasi ini pada pasien yang memerlukannya.

TERAPI RADIASI

Terapi radiasi meliputi penggunaan radiasi dosis tinggi untuk membunuh sel kanker prostat. Pada dosis rendah, radiasi digunakan pada sinar-X untuk melihat bagian dalam tubuh, seperti sinar-X dada atau tulang. Jenis terapi radiasi yang paling umum diterapkan untuk kanker prostat adalah terapi radiasi pancaran eksternal, yaitu ketika sebuah mesin memancarkan radiasi pada kanker dari luar tubuh (eksternal). Metode ini dianggap sama efektifnya dengan pembedahan untuk pengobatan kanker prostat lokal dan merupakan alternatif standar pada semua panduan pengobatan kanker prostat.
RADIATION THERAPY
Potensi kekurangan terapi radiasi termasuk di antaranya:
  • Durasi pengobatan yang lebih lama: Pasien umumnya harus menjalani sesi terapi radiasi harian selama 4 hingga 8 minggu sebelum pengobatan dinyatakan selesai.
  • Perawatan seringkali dikombinasikan dengan terapi deprivasi androgen: Pasien biasanya diberikan suntikan yang menghambat produksi testosteron selama 6 bulan hingga 3 tahun. Ketika pria tidak memiliki testosteron, efek sampingnya dapat berupa hot flashes (sensasi panas tiba-tiba), hilangnya gairah seks, disfungsi ereksi, berkurangnya massa otot dan kekuatan fisik, dan kepadatan tulang.
  • Risiko kerusakan organ di sekitarnya: walaupun terapi radiasi berfokus pada prostat, terdapat risiko kecil kerusakan pada kandung kemih atau rektum, yang dekat dengan prostat. Jika hal ini terjadi, efek samping dapat meliputi adanya darah dalam urin atau tinja, serta ingin berkemih dan mengompol. Selain itu, terdapat sekitar 1% risiko kanker sekunder yang menyerang kandung kemih atau rektum dalam jangka panjang. Terdapat pula risiko difungsi ereksi setelah terapi radiasi.
Terapi pancaran proton telah menarik banyak perhatian sebagai alternatif menarik dari terapi pancaran eksternal, yang menjanjikan efek samping yang lebih sedikit bagi organ-organ di sekitarnya. Namun, bukti bahwa terapi pancaran proton memiliki kelebihan dibandingkan terapi radiasi konvensional masih belum cukup, dan berdasarkan panduan pengobatan kanker prostat, metode ini hanya dianggap pengobatan alternatif eksperimental.

FOCAL THERAPY

Prosedur pembedahan atau terapi radiasi, yang telah disebutkan di atas, dikenal sebagai pengobatan kelenjar secara keseluruhan karena seluruh prostat diangkat atau diradiasi. Akibatnya, perawatan ini berpotensi menyebabkan inkontinensia urin dan disfungsi ereksi pada beberapa pasien. Penyebabnya adalah karena saraf, pembuluh darah, dan otot yang menentukan kontrol urin dan ereksi berada di dekat kelenjar prostat dan dengan demikian sering mengalami kerusakan pada perawatan seluruh kelenjar.
Dengan adanya biopsi prostat dengan target MRI yang lebih akurat dalam beberapa tahun terakhir, beberapa pasien didiagnosis menderita kanker yang hanya melibatkan sebagian kecil prostat. Pada pasien-pasien ini, pemikiran logisnya adalah apakah penanganannya dapat difokuskan hanya pada area kanker tersebut tanpa memerlukan penanganan seluruh kelenjar. Terapi ini juga dikenal sebagai focal therapy karena hanya bagian prostat di mana kanker berada yang ditangani. Pendekatan ini berpotensi meningkatkan hasil penanganan yang fungsional (misalnya, menurunkan risiko inkontinensia urin dan disfungsi ereksi) tanpa mengorbankan kendali atas kanker yang dicapai menggunakan penanganan seluruh kelenjar.
Ada banyak sumber energi yang telah digunakan untuk focal therapy, tetapi dua jenis yang paling umum dilaporkan dalam penelitian adalah high-intensity focused ultrasound (HIFU) dan krioterapi. Pada HIFU, panas dihasilkan oleh probe ultrasound yang ditempatkan di rektum dan diarahkan ke daerah yang terkena kanker prostat, yang berakibat matinya sel kanker. Pada krioterapi, probe ditempatkan melalui kulit perineum ke dalam area kanker prostat, yang mengakibatkan pembekuan dan matinya sel kanker.
Focal therapy adalah pendekatan yang lebih baru dalam penanganan kanker prostat, dan karenanya, penelitian telah menindaklanjuti hingga 10 tahun setelah penanganan. Sebagian besar penelitian ini menemukan bahwa sekitar 20-30% kanker prostat dapat bertahan atau kembali muncul setelah menjalani focal therapy. Titik kanker ini mungkin memerlukan focal therapy ulang atau penanganan seluruh kelenjar. Dari segi hasil fungsional setelah focal therapy, berdasarkan penelitian, hasil yang diperoleh sangat baik, dengan tingkat kontinensia lebih dari 97% dan fungsi ereksi yang terjaga pada lebih dari 75% pasien.
Walaupun data untuk HIFU dan krioterapi untuk focal therapy kanker prostat terus bertambah, saat ini masih belum dianggap sebagai standar penanganan dalam pedoman internasional. Direkomendasikan agar data pasien yang menjalani HIFU atau krioterapi dilacak dan dianalisis untuk menyajikan lebih banyak bukti tentang efektivitas focal therapy. Saat ini, berdasarkan konsensus para ahli, pasien yang ideal untuk terapi fokal adalah pasien yang memiliki area kecil kanker Gleason grade 2 hingga 3, yang telah menjalani biopsi yang ditargetkan dengan MRI yang akurat dan sistematis untuk menyingkirkan kanker yang agresif di luar area yang diusulkan untuk focal therapy. Dr Tan Teck Wei dan Dr Tan Yung Khan sanggup menawarkan krioterapi fokal untuk pasien kanker prostat yang memenuhi syarat.

METASTASIS KANKER PROSTAT

Untuk kanker yang telah menyebar ke luar prostat, meskipun tidak ada cara untuk menyembuhkannya, kanker ini dapat dikontrol secara efektif dengan penanganan. Dengan diperkenalkannya beberapa jenis pilihan pengobatan dalam beberapa tahun terakhir, kelangsungan hidup untuk metastasis kanker prostat telah meningkat pesat. Beberapa penanganan ini meliputi:
  • Terapi deprivasi androgen: Pendorong utama pertumbuhan kanker prostat adalah hormon testosteron pria. Pada terapi deprivasi androgen, suntikan umumnya diberikan untuk menghambat produksi testosteron dekat testis. Terapi ini akan membantu mengecilkan dan memperlambat pertumbuhan sel kanker prostat. Alternatif lainnya adalah operasi pengangkatan testis (juga dikenal sebagai orkidektomi).
  • Terapi hormonal baru: Obat-obatan oral diberikan, yang bekerja secara berbeda dari terapi deprivasi androgen biasa. Obat-obatan ini memblokir reseptor androgen pada sel kanker prostat, yang selanjutnya menumpulkan kemampuan testosteron untuk memicu pertumbuhan kanker.
  • Kemoterapi: obat intravena digunakan untuk menghancurkan sel kanker.

UNTUK MENGATUR KONSULTASI UNTUK

Kanker Prostat

Search

KONDISI & PENANGANAN