APA ITU STRIKTUR URETRA PADA WANITA?
Striktur uretra adalah penyempitan uretra atau pipa kencing eksternal, yaitu saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar dari tubuh saat kita buang air kecil. Kondisi ini jauh lebih jarang ditemukan pada wanita, namun dapat menyebabkan kondisi seperti infeksi kemih berulang. Penyebab striktur meliputi trauma, cedera, infeksi, atau peradangan yang telah lalu, yang dapat mengakibatkan pembentukan luka berbentuk lingkaran. Cedera asli misalnya penempatan kateter atau instrumen ke dalam uretra, terkadang terjadi jauh sebelum striktur terlihat.
GEJALA STRIKTUR URETRA
Seringnya, gejala-gejalanya tidak spesifik, misalnya aliran urin yang lemah, kesulitan berkemih, aliran urin yang terganggu, urin yang menyemprot, tetesan urin, sering berkemih, rasa tidak lega setelah berkemih, sensasi panas ketika berkemih, darah pada urin, Infeksi Saluran Kemih (ISK), atau retensi urin yang menyakitkan. Terkadang tidak ada gejala yang terlihat, dan dapat secara kebetulan terdeteksi saat pemasangan kateter (saluran kemih).
DIAGNOSIS STRIKTUR URETRA
Tes sangat penting untuk mencapai diagnosis ini. Tes non-invasif meliputi uroflowmetri dan pengukuran volume residu. Kami juga akan melakukan sistoskopi menggunakan tabung kecil dan tipis (sistoskop) untuk melihat bagian dalam uretra dan kandung kemih. Ini memungkinkan identifikasi setiap penyempitan di uretra. Terkadang, sinar-X khusus yang disebut Sistouretrografi Kencing (MCU) digunakan.
PENANGANAN UNTUK STRIKTUR URETRA
Tidak ada obat-obatan untuk menyembuhkan striktur. Pada awalnya, striktur singkat dapat diatasi dengan dilatasi (pelebaran). Pasien terkadang perlu belajar bagaimana melakukan dilatasi sendiri untuk menjaga agar striktur tetap terbuka. Jika dilatasi gagal dan striktur berulang, maka Bedah rekonstruksi formal, yang disebut Uretroplasti, disarankan untuk hasil jangka panjang yang lebih baik dengan tingkat keberhasilan yang baik. Ahli urologi rekonstruktif khusus paling sering melakukan operasi ini karena merupakan area yang sangat sensitif. Setiap infeksi urin yang terjadi bersamaan juga perlu diobati dengan antibiotik.