APA ITU STRIKTUR URETRA?
Striktur uretra adalah penyempitan uretra atau pipa kencing eksternal, yaitu saluran yang membawa urin dari kandung kemih keluar dari tubuh saat kita buang air kecil. Masalah ini lebih sering terlihat pada pria. Penyebab paling umum adalah trauma, cedera, infeksi atau peradangan yang menyebabkan pembentukan bekas luka melingkar. Cedera asli misalnya penempatan kateter atau instrumen ke dalam uretra, terkadang terjadi jauh sebelum striktur terlihat.
Hipospadia adalah cacat lahir pada anak laki-laki di mana lubang uretra tidak terletak di ujung penis, melainkan di bagian bawah. Operasi korektif yang biasanya dilakukan adalah masa kanak-kanak. Namun, saat anak mendekati usia remaja & dewasa, terkadang kesulitan ditemui misalnya striktur uretra atau kelengkungan penis.
GEJALA STRIKTUR URETRA
Gejala striktur uretra bisa mirip dengan pembesaran prostat, termasuk mengejan untuk buang air kecil, aliran yang buruk, penyemprotan aliran urin, nyeri saat buang air kecil, infeksi urin yang sering, urin menetes dan menahan urin. Ini karena gejala-gejala ini terkait dengan tumpukan urin di kandung kemih. Seiring berjalannya waktu dan otot kandung kemih memburuk, gejalanya menjadi terkait dengan melemahnya otot kandung kemih misalnya volume urin sisa yang tinggi setelah buang air kecil.
DIAGNOSIS STRIKTUR URETRA
Tes sangat penting untuk mencapai diagnosis ini. Tes non-invasif meliputi uroflowmetri dan pengukuran volume residu. Kami juga akan melakukan sistoskopi menggunakan tabung kecil dan sempit (sistoskop) untuk melihat bagian dalam uretra dan kandung kemih. Ini memungkinkan identifikasi setiap penyempitan di uretra. Prosedur pencitraan khusus yang disebut uretrogram juga dilakukan. Ini adalah sinar-X yang dilakukan setelah kontras atau pewarna disuntikkan ke dalam uretra.
PENANGANAN UNTUK STRIKTUR URETRA
Penanganan untuk striktur uretra sering diputuskan setelah tes di atas dilakukan. Awalnya striktur pendek dapat diobati dengan Dilatasi (pelebaran) atau Uretrotomi (memotong bekas luka). Pasien terkadang perlu belajar bagaimana melakukan dilatasi sendiri untuk menjaga agar striktur tetap terbuka. Jika dilatasi atau uretrotomi gagal dan striktur berulang, maka rekonstruksi Bedah formal, yang disebut Uretroplasti disarankan untuk hasil jangka panjang yang lebih baik dengan tingkat keberhasilan yang baik. Ahli urologi rekonstruktif khusus paling sering melakukan operasi ini karena merupakan area yang sangat sensitif. Penting untuk melindungi uretra dan otot selama operasi ini untuk mempertahankan kontinensia dan ereksi. Setiap infeksi urin yang terjadi bersamaan juga perlu diobati dengan antibiotik.